Soroti Defisit APBD dan Plt Dirut RSUD Majene, HIPERMAKES Juga Desak Bupati Copot Dewan Pengawas RSUD Majene
Bidikcelebes.com | Majene – Himpunan Pelajar Mahasiswa Kesehatan (HIPERMAKES) Cabang Majene semakin lantang menyuarakan kritik terhadap pengelolaan RSUD Majene yang terlilit utang cukup besar. Mereka menduga ini imbas dari Defisit APBD, bahkan tuturnya permasalahan di RSUD Majene tidak hanya terletak pada manajemen, tetapi juga pada lemahnya fungsi pengawasan.
Ketua HIPERMAKES Majene, Sapriadi, menegaskan bahwa Dewan Pengawas (Dewas) RSUD Majene seharusnya memiliki peran aktif dalam memastikan tata kelola keuangan berjalan baik sehingga tidak mengalami defisit yang berlarut-larut sebagaimana yang mendera APBD Majene. Olehnya itu, ia mendesak Bupati Majene mencopot Dewas karena dinilai gagal dalam menjalankan tugasnya, ditambah adanya dugaan keterlibatan dalam kasus hukum.
“Kami melihat Dewas RSUD Majene tidak becus dalam menjalankan peran serta tupoksinya. Jika mereka menjalankan fungsi pengawasan dengan baik, seharusnya persoalan utang yang begitu besar tidak akan terjadi, cukup APBD Majene yang defisit,” ujarnya tegas via WhatsApp, Majene, (4/3/2025).
“Kami mendesak Bupati Majene, Bapak H. Andi Ahmad Syukri Tammalele mencopot Dewas RSUD Majene, terlebih ada diantaranya telah diperiksa dengan dugaan terlibat dalam kasus hukum yang sementara bergulir di Kejati Sulbar,” timpalnya.
Sebelumnya, HIPERMAKES telah menyoroti bahwa utang RSUD Majene diduga merupakan imbas dari defisit APBD Majene. Mereka menilai bahwa tanpa adanya langkah konkret dari pemerintah daerah, krisis ini akan terus berulang dan berdampak buruk pada pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
HIPERMAKES Majene juga telah mendesak Plt Direktur RSUD Majene dicopot dan digantikan dengan direktur definitif dengan pertimbangan terbatasnya kewenangan sebagai Plt dan juga diketahui ia menjabat direktur RS Pratama Ulumanda yang mulai terkesan diabaikan pengelolaannya karena lebih berfokus di RSUD Majene.
“Kami menegaskan kembali tuntutan kami diawal yakni copot Plt Direktur RSUD Majene dan segera angkat direktur definitif. Plt tidak akan bisa bekerja maksimal karena keterbatasan kewenangan dalam mengambil keputusan besar. Terlebih Plt juga punya tanggungjawab besar di RS Pratama Ulumanda yang hingga kini tidak jelas progresnya bahkan terkesan minim prestasi,” terangnya.
HIPERMAKES menilai bahwa tanpa kepemimpinan yang kuat dengan kewenangan penuh dengan fungsi pengawasan optimal, RSUD Majene akan terus mengalami kesulitan menyelesaikan krisisnya. Mereka menegaskan bahwa ini bukan hanya soal buruknya tata kelola, tetapi juga menyangkut hak dasar masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Oleh karena itu, HIPERMAKES berkomitmen untuk terus mengawal isu ini hingga selesai.
“Kami tidak akan tinggal diam. Dalam waktu dekat kami akan mengkosolidasikan semua elemen baik mahasiswa terlebih masyarakat berbicara perihal masalah ini dengan upaya melahirkan langkah konkret demi memastikan ada perubahan nyata demi layanan kesehatan yang lebih baik di Majene,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Dewas dan Plt Direktur RSUD Majene belum merespon ketika kami konfirmasi via WhatsApp. Adapun setelah ada konfirmasi, kami akan update lewat rilis berita terbaru.
Pewarta : Perdy