Terisolasi dan Terabaikan: Warga Alu Kecewa Tak Masuk Daftar Prioritas Anggaran Pemprov Sulbar
Bidikcelebes.com | Polewali Mandar – Masyarakat Kecamatan Alu, melalui Tokoh Pemudanya, Kadi menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) terkait alokasi anggaran sebesar 50 Miliar (50M) untuk Kabupaten Polewali Mandar.
Kekecewaan tersebut akibat tidak terakomodirnya kebutuhan mendesak masyarakat Alu, khususnya pembangunan infrastruktur akses jalan ke Puppuuring dan jaringan telekomunikasi.
“Kami masyarakat Alu sangat kecewa terhadap keputusan Pemprov Sulbar terkait pengalokasikan anggaran 50M. Sebab Kecamatan Alu seharusnya masuk dalam list program prioritas pemprov yang notabenenya masih tertinggal, dimana infrastruktur akses jalan dan jaringan masih buruk. Namun, sangat disayangkan itu hanya ilusi belaka,” ujar Kadi kepada pewarta Bidikcelebes.com, Jumat (2/5/2025).
Tokoh Pemuda Alu ini menilai keputusan tersebut tidak berpihak kepada daerah tertinggal dalam pembangunan infrastruktur dasar. Menurutnya, akses jalan dan jaringan telekomunikasi yang memadai sangat dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kami merasa dianaktirikan, selama ini jalan di Alu rusak parah, begitupun dengan jaringan komunikasi yang sangat lemah. Kami sudah berharap besar pada kebijakan pemprov tersebut, akan tetapi kenyataan berkata lain. Lagi dan lagi kami terpaksa harus gigit jari tahun ini,” ungkapnya kecewa.
Terakhir, ia mengingatkan kembali bahwa Wakil Gubernur Sulbar, Salim Mengga pernah berseru akan memprioritaskan daerah tertinggal dengan kebijakan 50M untuk semua kabupaten. Hal itu disampaikan di tengah tim pemenangan SDK-JSM Kecamatan Alu Kabupaten Polewali Mandar.
“Wakil gubernur dalam sambutannya kepada tim pemenangangan SDK-JSM di Allu dengan tegas menyerukan, perbaikan jalan sebagai prioritas agar kedepannya tidak ada lagi masyarakat yang di tandu karna buruknya akses jalan. Beliau telah menjanjikan solusi dalam kebijakan 50M untuk setiap kabupaten,” terang Kadi mengingatkan.
“Gelontoran dana 50M benar adanya, namun nyatanya solusi yang digembar gemborkan itu omong kosong belaka,” pungkasnya. (Rls/P)